Kamis, 07 Mei 2009

PENGACARA DAN PUTRINYA TEWAS DITIKAM PERAMPOK


JAKARTA (Suara Karya): Perampokan sadis terjadi di rumah seorang pengacara di Jalan Situ Gede, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Tak hanya menjarah barang berharga milik korban, penjahat yang bersenjata golok itu juga menikam dua penghuni rumah hingga tewas. Tersangka perampokan, A Rahana alias AR, akhirnya berhasil diringkus dan kini mendekam di Polsek Ciracas.

Kedua korban tewas yaitu pemilik rumah, Tableg Poedjianto (45), dan anaknya, Rika Rahman Tiasningrum (12). Tableg sehari-hari berprofesi sebagai pengacara. Sedangkan istri Tableg, Titisari, lolos dari maut setelah bersembunyi di kamar mandi. Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrysnanda mengatakan, polisi mengamankan tersangka dari amukan massa. "Polisi masih mengembangkan kasusnya. Bisa saja ada motif lain selain perampokan, atau kemungkinan tersangka punya komplotan yang menjadi buronan polisi. Kasusnya kini ditangani Polsek Ciracas," kata Chrysnanda di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di Biro Operasi Polda Metro Jaya, Jumat, aksi perampokan tunggal itu terjadi di rumah Tableg Poedjianto SH pada Kamis malam. Penjahat masuk rumah dengan cara mencongkel jendela depan. Penjahat mengira penghuni rumah sudah tertidur.

Tetapi perkiraan penjahat itu meleset. Putri pemilik rumah yang masih ABG memergoki penjahat. Rika Rahma menjerit ketakutan. Penjahat yang kaget mengejar Rika dan kemudian menikam punggungnya.

Mendengar teriakan anaknya, Tableg dan Titisari terbangun. Penjahat kemudian memburu Tableg dengan melukai bagian pipi, tengkuk, dan kepala bagian belakang. Akibatnya, Tableg mengalami luka parah dan akhirnya tewas karena kehabisan darah.
Sedangkan Titisari selamat dari maut meski penjahat sempat melukai telinga kanan dan pipi kanannya. Korban selamat karena berhasil bersembunyi di kamar mandi dan menghubungi tetangganya melalui telepon genggam.

Setelah berhasil menggasak handphone dan jam tangan korban, AR berusaha melarikan diri. Namun, tetangga korban, Sutrisno, berhasil memergokinya.
Sutrisno berteriak memanggil warga, kemudian beramai-ramai menangkap pelaku. Pelaku berhasil dibekuk dan kemudian dibawa ke Polsek Ciracas untuk diproses.
Sementara di Medan, kejahatan pencurian menimpa seorang nasabah bank. Penjahat memecahkan kaca mobil korban dan menggondol uang Rp 300 juta yang baru saja diambil dari bank.

Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Cabang Utama (KCU) Bank Panin, di Jalan Pulau Pinang, Jumat pagi. Saat itu korban, Aguang (42), hendak memarkirkan mobil Innova BK 1633 GZ miliknya di depan kantor.

Sebelumnya Aguang sudah mengambil uang Rp 300 juta di bank lain. Dia bermaksud masuk ke Bank Panin. Dia hanya meletakkan uang yang dibungkus plastik itu di jok depan. Namun, saat kembali ke mobil, ternyata kaca pintu sebelah kiri mobil sudah pecah dan plastik berisi uang raib.

Juru parkir KCU Bank Panin, Roy Boh, mengaku baru mengetahui peristiwa pencurian setelah korban menjerit. Dia mengaku tidak mengetahui ada perusakan kaca mobil.
Saksi pedagang rokok di lokasi kejadian mengaku melihat empat pria di dalam sebuah mobil. Dua di antaranya turun dari mobil, dan salah seorang beraksi sambil memegang senjata api. Seorang lagi mengamati situasi.

Mendapat laporan, Kapoltabes Medan AKBP Imam Margono dan Kapolsekta Medan Barat AKP Robertus Pandiangan turun ke lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan.
"Kami menyayangkan tindakan korban yang meninggalkan uang sebanyak itu di dalam mobil saat parkir. Apalagi, menurut informasi yang kami terima, uang itu diletakkan begitu saja di bangku depan dalam plastik transparan. Dengan kaca mobil yang terang, uang itu mudah terlihat sehingga memancing kejahatan," kata Robertus. (Sadono
)

Tidak ada komentar: