Kamis, 19 Februari 2009

PERACIK SABU AHLI FARMASI


Kamis, 19 Februari 2009
JAKARTA (Suara Karya): Polisi akhirnya menetapkan enam tersangka dalam kasus penggerebekan pabrik sabu-sabu di Perumahan Citra Raya, Cikupa, Tangerang, dan gudang penyimpanannya di Jalan Perumahan Taman Kencana, Kalideres, Jakarta Barat. Kelompok mereka ditengarai terkait sindikat narkoba di China yang kegiatannya pernah terbongkar saat mereka membuka gudang penyimpanan sabu berkedok warnet di Taman Mutiara Palem, Jakarta Barat.
"Sebenarnya tersangka yang kami amankan dua belas orang. Tapi, setelah diperiksa intensif, hanya enam orang yang menjadi tersangka. Bukti-bukti sudah kuat tentang perbuatan mereka meracik dan mengedarkan sabu," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Arman Depari di Jakarta, Rabu (18/2).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono, Selasa malam lalu, menyempatkan meninjau lokasi pabrik sabu itu. Dia memberikan apresiasi terhadap hasil yang dicapai jajarannya. "Bukan semata-mata nilainya, tapi berapa anak bangsa yang diselamatkan? Kalau sampai beredar, tentu barang-barang berbahaya ini merupakan ancaman serius bagi bangsa kita," katanya.
Barang bukti yang disita antara lain 150 kilogram prekursor (bahan kimia untuk pembuatan sabu), 10 kilogram sabu cair, 15 kilogram sabu, 1 senpi berpeluru karet, 1 senpi berpeluru gas, 1 senpi jenis FN-38, 3 senpi jenis soft gun, 56 butir peluru kaliber 38, dan 23 butir peluru gas. Nilainya diperkirakan miliaran rupiah.
Sedangkan para tersangka adalah Raymond Areta, Ahmad Riyad, Supriyadi, Mona, Edy Alamsyah, dan Faouk. Mereka mengaku mendapatkan kemampuan meracik sabu dari internet. Tapi, ada juga salah satu tersangka yang mengaku pernah kuliah di jurusan farmasi.
"Jumlah tersangka bisa saja bertambah karena pemeriksaan masih terus berlangsung. Selain itu, masih ada tersangka lain yang kami buru," kata Arman.
Terbongkarnya pabrik sabu itu masih berhubungan dengan pabrik sabu di ruko Taman Mutiara Palem, Jakarta Barat, beberapa waktu yang lalu. Keberhasilan aparat menemukan pabrik sabu di Taman Mutiara Palem ini mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan datang langsung ke lokasi kejadian untuk melihat dari dekat.
Keberhasilan polisi mengungkap pabrik sabu di Taman Mutiara Palem ini tidak membuat mereka menjadi kendur. Mereka bahkan kian intensif menelusuri jaringan lain berbekal keterangan para tersangka dan barang bukti yang telah disita.
Pada Selasa lalu, Polda Metro Jaya menggerebek dua pabrik sabu secara serentak. Bahkan, pabrik sabu di Jakarta Barat tidak hanya di satu lokasi, tapi tersebar di empat rumah yang berdekatan. (Sadono)


Tidak ada komentar: