Rabu, 11 Februari 2009

MOBIL MANTAN GUBERNUR BI DIGONDOL MALING


JAKARTA (Suara Karya): Sedikitnya enam orang bersenjata api menyatroni kediaman mantan Gubenur Bank Indonesia (BI), Arifin M Siregar, di Jl Pejaten Barat II No. 5, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/12) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iriawan mengatakan, di Jakarta, Kamis, berdasarkan penyelidikan sementara diperoleh informasi bahwa para pelaku perampokan itu membawa empat buah senjata api. Empat senjata api yang digunakan terdiri atas satu pucuk jenis FN, dua pucuk jenis revolver, dan satu pucuk senjata laras panjang.
Namun demikian, lanjut Muhammad Iriawan, pihaknya belum mengetahui pasti apakah senjata-senjata itu asli. "Pelaku terindikasi membawa senjata api, tapi kita belum tahu itu senjata betulan atau tidak," tuturnya. Para pelaku hingga saat ini masih dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan serta Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Sat Jatanras) Polda Metro Jaya.
Dalam aksi perampokan itu, para pelaku melumpuhkan empat petugas Satpam dengan menodongkan senjata, selanjutnya mengikatnya dengan tali serta melakban mulut para penjaga rumah itu. Setelah para penjaga rumah tak berdaya, pelaku masuk ke dalam rumah dan menguras harta benda milik korban. Satu unit DVD, tiga unit telepon genggam, dan uang tunai sebesar Rp 520 ribu diambil pelaku di ruang keluarga.
Kemudian pelaku keluar ruangan itu dan mengambil sebuah mobil Fortuner B 8554 MK di garasi. "Ada tiga mobil di situ, ada Kijang, Peugeot, tetapi yang diambil Fortuner," katanya.
Menggunakan mobil hasil rampokan, para pelaku kabur membawa barang jarahan lainnya termasuk satu unit laptop yang kebetulan berada di dalam mobil yang dibawa perampok tersebut.
Menurut M Iriawan, saat perampokan terjadi sang pemilik rumah, Arifin dan istrinya, serta anak dan pembantunya tengah tertidur pulas di lantai dua sehingga tidak mengetahui adanya perampok yang menyambangi rumahnya.
Kawasan Pejaten memang dikenal menjadi incaran penjahat. Sudah beberapa kali polisi menangani kawasan elite yang dekat dengan permukiman padat penduduk itu. Sebelumnya, kasus serupa pernah dialami anggota DPR dari Partai Demokrat, Hakim Sorimuda Pohan, di Jl Pejaten Barat IV No 4C, pada 9 Mei 2008 lalu.
Kasus lainnya menimpa rumah pasangan Andreas Rihi dan Risma Indriyani di Jl Attahiriyah RT 10 RW 03 Pejaten Barat, pada 27 April 2008 lalu.
Aksi perampokan akhir-akhir ini meningkat di wilayah Jakarta. Tidak hanya di Pejaten, tapi juga di kawasan lain. Contohnya, kediaman mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Abdullah Puteh, yang berlokasi di Jalan Kemang Utara II B Nomor 18, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (1/12) lalu dibobol dua perampok yang berpura-pura menjadi tamu.
Di daerah lain, hari Kamis kemarin juga terjadi perampokan, seperti di Bojonegoro, Jatim, di mana dua perampok bersenjata api dan celurit menembak seorang pemilik toko emas, Lilik Hartono (38), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur. Perampok membawa kabur barang perhiasan emas 700 gram senilai Rp 70 juta.
Sementara di Denpasar, Bali, dua orang perampok gagal menggasak uang milik seorang nasabah bank setelah sempat baku tembak dengan polisi yang memergoki kejadian itu di Jalan Veteran, Denpasar. Nasabah bank bernama Made Adi Krisna berhasil mengamankan uang Rp 75 juta yang baru diambil dari Bank Lippo Denpasar. (Sadono)

Tidak ada komentar: